Sabtu, 15 September 2018
Teori-Teori Masuknya Islam ke Nusantara
Kisah Teladan
Sejarawan membuat tiga teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara. Tiga teori tersebut ialah sebagai berikut:
1). Teori Gujarat
Agama Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang muslim dari Gujarat,
India. Teori ini mendasarkan argumentasinya pada pengamatan terhadap
bentuk relief nisan Sultan Malik Al-Saleh yang memiliki kesamaan dengan
nisan-nisan yang terdapat di Gujarat. Hal tersebut dianggap sebagai
bukti adanya hubungan antara Gujarat dan Samudra Pasai. Bahkan penganut
teori ini merujuk nama Muhammad Fakir dari Malabar sebagai pembawa agama
Islam ke Nusantara. Di antara pendukung teori ini adalah W. F.
Stutterheim.
Advertisement
2). Teori Mekkah
Para pendukung teori ini menyatakan bahwa kelompok penduduk Nusantara
pertama yang masuk Islam menganut mazhab Syafi'i. Mazhab Syafi'i
merupakan mazhab istimewa di Makiyah. Bahkan, penganut teori ini
menyebutkan nama Sjech Ismail dari Makiyah sebagai penyebarnya. Selain
itu, sejak tahun 674 telah terdapat perkampungan-perkampungan orang Arab
di barat laut Sumatra, yaitu Barus, suatu daerah penghasil kapur
terkenal. Di antara pendukung teori ini yaitu Van Leur dan Hamka.
3). Teori Persia
Teori
ini didasarkan pada adanya beberapa kesamaan budaya yang hidup di
kalangan masyarakat Nusantara dengan bangsa Persia. Kesamaan budaya
tersebut antara lain bisa dilihat pada diperingatinya hari Asyura atau
10 Muharam, suatu peringatan kaum Syi'ah untuk mengenang kematian
Husein, putra Ali bin Abi Thalib. Teori ini dikemukakan oleh P. A.
Hoessein Djajadiningrat.
Meskipun ada berbagai teori mengenai siapa pembawa Islam ke Nusantara,
para sejarawan sependapat bahwa agama tersebut kemudian disebarkan dan
dikembangkan oleh para ulama pribumi. Di Jawa, orang-orang yang dianggap
sebagai penyebar agama Islam dikenal dengan nama Wali Songo (Sembilan
Wali). Wali Songo terdiri atas Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat,
Sunan Giri, Sunan Kali Jaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati, Sunan Malik
Ibrahim, dan Sunan Kudus.
Selain Wali Songo, terdapat juga beberapa wali lokal yang hanya terkenal
di wilayah tertentu. Di antara mereka terdapat nama-nama sebagai
berikut:
- Sunan Tembayat dari daerah Tembayat, Klaten.
- Sunan Panggung, putera Sunan Bonang yang menyebarkan agama Islam di Tegal.
- Syekh Yusuf di Banten.
- Dato'ri Bandang dan Dato Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di Gowa dan Tallo, Sulawesi Selatan.
- Tuan Tunggang'ri Parangan dan Dato'ri Bandang yang menyebarkan Islam ke Kutai, Kalimantan Timur.