Sabtu, 15 September 2018

Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap dengan Peninggalannya

Kerajaan Majapahit – merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang bercorak Hindu dan terletak di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun tahun 1293 Masehi. Selain itu kerajaan ini disebut-sebut sebagai kerajaan yang memiliki wilayah kekuasaan terbesar di Indonesia. Agar lebih jelas lagi kali ini kita akan mengulas tentang sejarah Kerajaan Majapahit dari berdiri sampai masa runtuhnya.
Daftar Isi [Lihat]

Sejarah Singkat Kerajaan Majapahit

sejarah kerajaan majapahit
Sejarah Kerajaan Majapahit
Sebenarnya kerajaan ini berdiri karena adanya serangan dari Jayaketwang (Adipati Kediri) yang mana ia berhasil membunuh penguasa Kerajaan Singasari yang terakhir yaitu Kertanegara karena menolak pembayaran upeti. Kemudian Raden Wijaya (menantu Kertanegara) berhasil melarikan diri ke Madura untuk meminta perlindungan kepada Aryawiraraja. Kemudian Raden Wijaya diberi hutan tarik oleh Aryawiraraja untuk digunakan sebagai wilayah kekuasaan dan akhirnya dijadikan sebuah desa baru bernama Majapahit.
Majapahit berasal dari kata ” buah maja” dan “rasa pahit”. Tak lama kemudian  pasukan Mongolia yang dipimpin oleh Shis-Pi, Ike-Mise dan Kau Hsing datang ke Tanah Jawa. Yang tak lain tujuan mereka datang adalah untuk menghukum Kertanegara akibat  menolak pembayaran upeti  kepada pasukan Mongolia.
Dalam situasi ini Raden Wijaya memanfaatkan kerja sama dengan pasukan Mongolia untuk menyerang pasukan Jayakatwang. Dan akhirnya pasukan Mongolia dengan bantuan Raden Wijaya pun menang dengan terbunuhnya Jayakatwang. Tak berselang lama kemudian Raden Wijaya mengusir pasukan Mongolia dari tanah Jawa.
Pengusiran tersebut terjadi saat para pasukan Mongolia sedang berpesta merayakan kemenangannya atas pasukan Jayaketwang. Disituasi yang lengah tersebut dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk melakukan penyerangan terhadap Pasukan Mongolia. Akhirnya Raden Wijaya berhasil mengusir pasukan Mongolia dari tanah Jawa dan kemudian ia naik tahta serta bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana pada tahun 1293.
Menurut para ahli, tanggal berdirinya Kerajaan Majapahit adalah saat Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja Majapahit pada tanggal 15 bulan Kartika 1215 atau lebih tepatnya pada tanggal 10 November 1293. Sebagai mana disinggung diatas Kerajaan Majapahit terletak di Propinsi Jawa Timur yang mana ibu kotanya di sebuah desa yang sekarang bernama Triwulan di Mojokerto. Yang mana kerajaan ini berdiri dari tahun 1293 hingga 1500 M.

Kehidupan di Kerajaan Majapahit

Ada beberapa faktor kehidupan yang menjadi maju dan runtuhnya Kerajaan Majapahit ini diantaranya sebagai berikut:

Kehidupan Politik Kerajaan Majapahit

Kehidupan politik di Kerajaan Majapahit banyak sekali terjadi pemberontakan dari dalam kerajaan itu sendiri. Terjadinya pemberontakan ini awalnya saat Raden Wijaya memerintah, yaitu banyak pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggalawe, Sora dan Nambi yang tak lain tujuan mereka adalah untuk menjatuhkan Raden Wijaya. Namun dengan kecerdikan Raden Wijaya, pemberontakan tersebut dapat dipadamkan.
Masa pemerintahan Raden Wijaya pun berakhir saat ia meninggal pada tahun 1309 M. Kemudian pengganti Raden Wijaya sendiri tidak lain adalah anaknya sendiri bernama Jayanegara yang masih berumur 15 tahun. Berbeda sekali dengan ayahnya, Jaya negara sama sekali tidak memiliki keahlian dalam memimpin kerajaan, hingga akhirnya Jayanegara dijuluki dengan sebutan “Kala Jamet” yang berarti lemah dan jahat.
Disaat pemerintahan Jayanegara terjadi banyak sekali pemberontakan dari orang-orang kepercayaannya yang disebabkan karena kurang tegasnya Jayanegara dalam Memimpin kerajaan. Salah satu pemberontakan yang hampir menjatuhkan Jayanegara adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti.
Akan tetapi pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Gajah Mada dan ia berhasil menyelamatkan Jayanegara ke sebuah desa bernama Badaran. Di desa tersebut Jayanegara berhasil dibunuh oleh seorang tabib bernama Tancha saat Jayanegara dioperasi. Hal ini disebabkan karena tabib tersebut memiliki dendam terhadap Jayanegara, dan kemudian tabib tersebut ditangkap dan dibunuh oleh Gajah Mada.
Saat itu karena Jayanegara tidak memiliki keturunan, kemudian pemerintahan Majapahit digantikan oleh adiknya bernama Gayatri yang bergelar Tribuana Tunggadewi.  Dalam masa pemerintahannya ia hanya memimpin Majapahit dari tahun 1328-1350 saja. Selama ia memimpin juga terjadi banyak sekali pemberontakan, namun pemberontakan tersebut dapat dipatahkan oleh Gajah Mada.
Atas jasanya tersebut, Gajah Mada kemudian diangkat menjadi Mahapatih Majapahit. Setelah itu kemudian Gajah Mada mengucap sebuah sumpah yang dikenal dengan “Sumpah Palapa”. Adapun bunyi dari sumpah tersebut adalah “Gajah Mada pantang bersenang-senang sebelum menyatukan Nusantara”, tak lama dari sumpah tersebut kemudian Tribuana Tunggadewi meninggal pada tahun 1350 M.
Setelah Tribuana Tunggadewi meninggal, kemudian ia digantikan oleh Hayam Wuruk. Dimasa inilah Kerajaan Majapahit berada dalam pada masa keemasannya. Yang mana kerajaan tersebut hampir menaklukan semua wilayah Nusantara.

Kehidupan Ekonomi 

kehidupan sejarah kerajaan majapahit
Ilustrasi Kehidupan disekitar Sungai Brantas
Dengan tempat kerajaan yang sangat strategis, saat itu Kerajaan Majapahit mampu menjadi pusat perdagangan di tanah Jawa. Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan yang masyarakatnya mayoritas sebagai pedagang. Selain berdagang masyarakat Majapahit juga banyak yang bermata pencaharian sebagai pengerajin emas, pengerajin perak dan lain-lain.
Untuk komoditas ekspor dari kerajaan ini berupa barang alam seperti: lada, garam, kain dan burung kakak tua. Sedangkan untuk komoditas impornya berupa mutiara, emas, perak, keramik, dan barang-barang yang terbuat dari besi. selain itu dari segi mata uang, Kerajaan Majapahit membuat mata uang dengan campuran perak, timah putih, timah hitam dan juga tembaga.
Kemakmuran ekonomi dari Kerajaan Majapahit dapat dikatakan karena adanya 2 faktor, yaitu dari lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo yang berada di dataran rendah sehingga sangat cocok untuk bertani. Berbagai sarana infrastruktur pun dibangun agar lebih memudahkan warga dalam bertani seperti dibangunnya irigasi.
Faktor yang kedua adalah dengan adanya pelabuhan-pelabuhan Majapahit yang terletak di pantai utara pulau Jawa yang berperan dalam perdagangan remah-rempah dari Maluku. Kerajaan Majapahit menggunakan sistem pungut pajak dari kapal-kapal yang mengadakan perjalanan maupun singgah di pelabuhan Majapahit.

Kehidupan Kebudayaan

Kebudayaan masyarakat Majapahit sudah terbilang sangat maju pada saat itu. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai perayaan-perayaan keagamaan disetiap tahunnya. Dibidang seni dan sastra pun tidak kalah majunya, bahkan juga berperan dalam kehidupan budaya di Majapahit.
Menurut seorang pendeta dari Italia yang bernama Mattiusi dimana ia pernah singgah di Majapahit, ia melihat Kerajaan Majapahit yang sangat luar biasa. Bahkan ia sangat kagum dengan istana kerajaan yang sangat luas serta tangga dan bagian dalam ruangan yang berlapis emas dan perak. Selain itu menurutnya atapnya pun bersepuh emas juga.

Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk, semua sistem pemerintahan dan birokrasi di Kerajaan Majapahit berjalan dengan teratur sesuai yang telah ditentukan. Sistem Birokrasi di Majapahit saat itu antara lain:
  • Raja yang memimpin di kerajaan saat itu dianggap penjelmaan dewa oleh masyarakat dan memiliki hak tertinggi dalam kerajaan.
  • Rakryan Mahamantri Kartini biasanya dijabat oleh putra-putra raja.
  • Dharmadyaksa yang merupakan pejabat hukum pemerintahan dalam kerajaan.
  • Dharmaupattati merupakan pejabat dibidang keagamaan dalam kerajaan.
Selain itu pembagian wilayah dalam Kerajaan Majapahit pun juga deilakukan dengan teratur yang disusun oleh Hayam Wuruk. Adapun pembagiannya sebagai berikut:
  • Bhumi, yang merupakan kerajaan dengan raja sebagai pemimpinnya.
  • Negara, yang setingkat dengan propinsi dengan pemimpinnya yaitu raja atau natha juga sering disebut dengan bhre.
  • Watek, setingkat dengan kabupaten yang dipimpin oleh Wiyasa.
  • Kuwu, setingkat dengan kelurahan yang pemimpinannya bernama lurah.
  • Wanua, setingkat dengan desa yang dipimpin oleh Thani.
  • Kabuyutan, setingkat dengan dusun atau tempat-tempat sacral.

Raja raja Kerajaan Majapahit

silsilah raja kerajaan majapahit
Silsilah Raja Kerajaan Majapahit
Dalam sejarah Kerajaan Majapahit ada beberapa raja yang pernah memimpin, diantaranya:
  1. Raden Wijaya (1293-1309)
  2. Jayanegara (1309-1328)
  3. Tribuana Tungga Dewi (1328-1350)
  4. Hayam Wuruk (1350-1389)
  5. Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
  6. Suhita (1399-1429)
  7. Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451)
  8. Rajasawardhana (1451—1453)
  9. Purwawisesa (1456-1466)
  10. Kartabumi (1466-1478)

Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit

Banyak sekali raja di Kerajaan Majapahit yang mencapai masa keemasannya masing-masing. Bahkan ada raja di Majapahit yang masih sangat muda ketika diangkat untuk memimpin yaitu Hayam Wuruk yang merupakan cicit dari Raden Wijaya. Meski dengan usianya yang sangat muda tetapi ia mampu membawa Kerajaan Majapahit berada dalam masa kejayaannya.
Dengan dibantu oleh Mahapatih Gajah Mada ia hampir menaklukan seluruh wilayah Nusantara, dan menjadikan Majapahit sebagai kerajaan terbesar dan terkuat saat itu. Seiring dengan perkembangan zaman Kerajaan Majapahit juga mampu menguasai wilayah luar Nusantara sekalipun seperti: Thailand, Singapura dan Malaysia.

Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Sejak sepeninggalan Mahapatih Gajah Mada dan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran yang drastis. Apalagi saat itu banyak sekali serangan dari kerajaan-kerajaan Islam yang belum lama berdiri. Selain itu keruntuhan Kerajaan Majapahit juga terjadi saat berada pada pemerintahan Patih Udara pada tahun 1518.

Peninggalan Kerajaan Majapahit

Dari sekian lama berdirinya Kerajaan Majapahit tentunya ada beberapa peninggalan sejarah yang berharga waktu itu. Salah satu contoh peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang sampai sekarang masih ada adalah bangunan candi. Adapun beberapa candi peninggalan Majapahit yang sampai sekarang masih ada antara lain:

Candi Tikus

peninggalan sejarah kerajaan majapahit
Candi Tikus
Candi peninggalan Majapahit ini terletak di situs arkeologi Trowulan yang lebih tepatnya di Dukuh Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan Mojokerto Jawa Timur. Bangunan peninggalan ini dinamai candi tikus karena saat ditemuannya ada banyak sekali sarang tikus-tikus liar.

Candi Brahu

peninggalan sejarah kerajaan majapahit
Candi Brahu
Candi Brahu adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang letaknya sama dengan Candi tikus, yaitu di kawasan situs arkeologi Trowulan, tepatnya berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Bangunan ini dibuat oleh Mpu Sendok yang sebagaimana digunakan untuk pembakaran jenazah para raja Majapahit.

Gapura Bajang Ratu

peninggalan sejarah kerajaan majapahit
Gapura Bajang Ratu
Diperkirakan bangunan peninggalan ini dibangun pada abad ke 14 M. Bangunan ini terletak di Desa Temon Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Dalam kitab Negarakertagama, disebutkan bahwa bangunan ini berfungsi sebagai pintu masuk untuk memasuki tempat suci pada saat memperingati wafatnya raja Jayanegara.

Gapura Wringin Lawang

peninggalan sejarah kerajaan majapahit
Gapura Wringin Lawang
Bangunan ini sebenarnya terbuat dari bata merah dengan tinggi mencapai 15,5 meter. Gapura yang terletak di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Mojokerto Jawa Timur ini gaya arsitekturnya memang hampir mirip dengan Candi Bentar. Bangunan ini hingga membuat banyak ahli menyebutkan bahwa pintu gerbang untuk memasuki kediaman Mahapatih Gajah Mada.

Candi Jabung

peninggalan sejarah kerajaan majapahit
Candi Jabung
Candi Jabung terletak di Desa Jabung Kecamatan Paiton, Probolinggo Jawa Timur. Walaupun hanya terbuat dari susunan batu bata merah, bangunan ini ternyata dapat bertahan cuku lama. Saat lawatannya keliling Jawa Timur di tahun 1359, Raja Hayam Wuruk diperkirakan pernah menyinggahi candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © santri pengejar barokah - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -